Mengenal Pantone, Sistem Warna yang Sering Dipakai Desainer Grafis

Posted on June 06, 2021

Desainer visual tentu sudah tidak asing dengan istilah Pantone. Biasanya para desainer menggunakan Pantone sebagai panduan warna untuk menyesuaikan warna di layar dengan yang dicetak. Sebagai informasi, Pantone merupakan kumpulan set warna yang disertai dengan kodenya, sebagai pedoman untuk mengomunikasikan jenis warna yang dipilih dan digunakan oleh klien. Tidak hanya desainer, melainkan klien, perusahaan, pabrik, hingga retailer juga  memakai sistem standar warna ini untuk kebutuhan desain visual perusahaan.

Banyak orang mengenal Pantone sebagai standarisasi warna. Namun, kenyataannya Pantone merupakan nama perusahaan dari New Jersey, Amerika Serikat, yang bergerak di bidang percetakan komersial. Dilansir dari Glints, pada 1950-an Pantone terkenal sebagai pelopor utama yang menciptakan tren warna. Sejak 1963, perusahaan ini terus memperbarui dan menentukan warna kekinian di seluruh dunia, dengan merilis Pantone Matching System atau PMS. Hingga sekarang, Pantone dianggap sebagai sistem pewarnaan yang akurat dan konsisten secara mendunia.

Color Matching System garapan Pantone ini seringkali disebut oleh banyak orang sebagai kamus warna. Perlu diketahui, CMS Pantone ini memiliki seribu lebih warna yang tersedia dan sudah mencakup semua spektrum. Namun, warna dalam Pantone tidak dapat dihasilkan oleh CMYK. Guna memudahkan penggunanya, kamus warna ini bukan hanya menampilkan warna, melainkan kode yang dapat dipakai untuk patokan warna. Kode inilah juga yang menjadi panduan untuk menyelaraskan hasil cetak dengan desain di layar.

Akan tetapi, sistem pewarnaan juga harus sesuai tanpa mempengaruhi lingkungan dan jarak. Misalnya, ada seseorang dari Indonesia ingin membeli kain dari India dengan kode warna 0879. Baik warna 0879 di India dan Indonesia tentu harus sama. Apabila tidak serupa, maka matching system ini tidak dapat digunakan.

Selain itu, Pantone selalu memperbarui dan merilis kamus warnanya setiap tahun. Namun, kode warna yang ada di edisi sebelumnya harus serupa dengan kamus warna berikutnya. Misalnya, kode warna 7658 di edisi terbaru harus sama dengan kode warna merah 7658 di edisi pertama kali sampai seterusnya. Apabila terdapat perubahan kode, maka sistem pewarnaan Pantone tidak dapat digunakan dengan baik.

Melihat perkembangan teknologi branding dan media sosial yang semakin canggih, membuat salah satu studio kreatif di Bintaro, Upmosphere Creative terlibat dalam pengelolaan konten media sosial untuk keperluan bisnismu. Upmosphere memiliki beragam varian jasa yang ditawarkan, mulai dari social media maintenance, visual branding, graphic design, hingga fotografi.

Berlokasi di Instaprint Bintaro, Lt. 3, Ruko Kebayoran Arcade 5, Blok F3 No.2, CBD Kebayoran Boulevard, Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan, Upmosphere bertujuan untuk menjawab kebutuhan para pelaku bisnis UKM dalam mengembangkan bisnisnya melalui visual dan komunikasi yang baik. Apabila kamu berdomisili di wilayah Bintaro maupun Tangerang Selatan dan ingin menghidupkan brand-mu, bisa menghubungi Upmosphere melalui e-mail atau datang langsung ke lokasi. Enggak ingin dong brand kamu terlihat monoton dan kaku, bukan?

Upmosphere Creative

Instaprint Bintaro, Lt. 3, Ruko Kebayoran Arcade 5, Blok F3 No.2, CBD Kebayoran Boulevard, Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan 15229

E-mail: upmospherecreative@gmail.com

Instagram: @upmosphere

Image: https://unsplash.com/@mbaumi  

Sumber:

https://kreativv.com/seni-rupa-dan-desain/pantone-colour

http://www.jalakapas.com/

https://glints.com/id/lowongan/warna-pantone-adalah/#.X4VH2GgzbIU